Breadcrumb

Aset Penerbit

null Mengenal Impulsive Buying dan Cara Menghindarinya

Mengenal Impulsive Buying dan Cara Menghindarinya
22 Agu 2024

Mengenal Impulsive Buying dan Cara Menghindarinya

Impulsive buying merupakan perilaku belanja yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya, sering kali dipicu oleh rangsangan emosional atau dorongan seketika. Fenomena ini menjadi semakin umum di era digital saat ini. Hal ini tidak lepas dari banyaknya iklan dan penawaran menarik yang mudah diakses melalui perangkat mobile.

Pembelian secara impulsif bisa berdampak negatif pada keuangan pribadi bila tidak dikendalikan dengan baik. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai impulsive buying dan cara efektif untuk menghindarinya dalam artikel kali ini.

Apa Itu Impulsive Buying?

Impulsive buying adalah tindakan membeli sesuatu secara tiba-tiba tanpa pertimbangan matang. Biasanya, keputusan ini diambil tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang. Perilaku ini sering kali dipengaruhi oleh faktor emosional, seperti stres, rasa bosan, atau perasaan senang yang berlebihan.

Contohnya saja saat seseorang mungkin membeli pakaian baru karena merasa bosan atau membeli gadget terbaru karena merasa tertekan oleh lingkungan sosialnya.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan untuk Keluarga dan Individu

Faktor-Faktor Pemicu Impulsive Buying

Beberapa faktor yang dapat memicu impulsive buying, di antaranya:

1. Diskon dan promosi

Diskon besar-besaran atau promosi menarik sering kali membuat konsumen merasa mendapatkan penawaran terbaik, mendorong mereka untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

2. Pengaruh media sosial

Media sosial dan lingkungan sekitar juga berperan besar dalam memengaruhi keputusan belanja. Melihat teman atau influencer menggunakan produk tertentu dapat menimbulkan dorongan untuk ikut membeli..

3. Emosi

Seperti disebutkan sebelumnya, emosi memainkan peran penting dalam pembelian impulsif. Rasa senang, sedih, atau stres dapat mendorong seseorang untuk berbelanja sebagai bentuk pelarian atau hiburan.

4. Kemudahan akses

Era digital membuat belanja menjadi sangat mudah dengan hanya beberapa klik. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian impulsif.

Dampak Negatif Impulsive Buying

Pembelian impulsif dapat memiliki beberapa dampak negatif, terutama dalam hal keuangan pribadi. Berikut adalah beberapa dampak negatifnya.

Keuangan tidak terkontrol

Pengeluaran yang tidak direncanakan dapat mengganggu anggaran bulanan dan menyebabkan kesulitan keuangan.

Penyesalan dan stres

Pembelian yang tidak diperlukan sering kali diikuti oleh perasaan menyesal, sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan stres.

Penumpukan barang tidak berguna

Membeli barang yang tidak benar-benar dibutuhkan hanya akan menambah barang-barang yang tidak terpakai di rumah.

Baca Juga: rekomendasi asuransi kesehatan terbaik dan terpercaya

Cara Menghindari Impulsive Buying

Mencegah impulsive buying memerlukan kesadaran dan strategi yang tepat. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan.

Buat daftar belanja

Selalu buat daftar belanja sebelum pergi ke toko atau berbelanja online. Patuhi daftar tersebut untuk menghindari pembelian di luar kebutuhan.

Tunda keputusan membeli produk baru

Jika Anda tertarik pada suatu barang, maka cobalah menunda pembelian selama 24 jam. Waktu ini bisa membantu Anda mengevaluasi apakah barang tersebut benar-benar Anda perlukan atau tidak.

Atur anggaran

Tetapkan anggaran belanja bulanan dan patuhi anggaran tersebut. Pastikan untuk mencatat semua pengeluaran agar dapat melihat ke mana uang Anda pergi.

Hindari pemicu pembelian impulsif

Kenali faktor-faktor yang sering memicu pembelian impulsif dan cobalah untuk menghindarinya. Misalnya, bila diskon besar-besaran sering menggoda Anda, maka hindari membuka situs atau toko yang sedang mengadakan diskon.

Refleksi diri

Coba refleksikan alasan di balik dorongan untuk membeli. Apakah Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut atau hanya ingin melarikan diri dari perasaan tertentu?

Gunakan metode pembayaran tunai

Membayar dengan uang tunai daripada kartu kredit dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk membeli barang secara impulsif.

Jadi, impulsive buying adalah perilaku belanja yang sering kali dipicu oleh faktor emosional dan dorongan seketika. Meski tampak sepele, pembelian impulsif dapat memiliki dampak negatif pada keuangan pribadi dan kesejahteraan mental seseorang.

Guna menghindarinya, diperlukan kesadaran diri dan strategi yang tepat. Dengan demikian, Anda dapat menjaga keuangan tetap sehat dan terhindar dari penyesalan akibat pembelian yang tidak diperlukan.

Dengan mengenali, memahami, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat terhadap impulsive buying, Anda dapat menjadi konsumen yang lebih bijak dan bertanggung jawab.

Referensi:

● www.questionpro.com. Impulsive Buying: What It Is & Main Indicators. Diakses pada Juni 2024, dari https://www.questionpro.com/blog/impulsive-buying/.

● economictimes.indiatimes.com. What is 'Impulsive Buying'. Diakses pada Bulan Juni 2024, dari https://economictimes.indiatimes.com/definition/impulsive-buying.

Terkait Aset

RELATED TOPICS